“Venturing And Communitizing The Biomedical Engineering Towards Special Needs and People With Dissabilities”
Salah satu hasil penelitian Dr. Nasrul adalah membuat tangan/ kaki palsu “mimicking hand attach human hand” yang disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari pengguna. Berawal dari keresahan atau adanya permasalahan di lapangan yang sebagian besar warga Malaysia suka mengonsumsi makanan terlalu manis (karena masakan khas disana memang kebanyakan terlalu manis), akibat tingkat konsumsi gula yang berlebihan itu tidak jarang harus merelakan anggota tubuhnya untuk diamputasi. Berangkat dari keresahan tersebut, maka Dr. Nasrul menggabungkan keilmuan yang dimilikinya seperti biomekanik, biomedical engineering, dan instrumentasi untuk prosthetics dan orthotics. Tetapi, tetap saja ada tantangan yang dihadapi, salah satunya yakni kurangnya penyesuaian prosthetic dengan organ yang masih hidup. Contoh: membuat tangan palsu untuk menggantikan antebrachii (lengan bawah), sehingga organ yang masih asli adalah humerus (lengan atas), ketika penyambungan tangan palsu tersebut ke lengan atas maka kelemahannya lengan bawah belum dapat sesuai / fit the arm karena ukuran setiap orang berbeda-beda dan ketika pergerakan fleksi ekstensi pun otot lengan akan kontraksi dan relaksasi menyebabkan susahnya menyesuaikan ukuran lengan bawah tangan palsu ini dengan organ yang masih hidup yaitu lengan atasnya. Hal ini perlu diperhatikan karena tujuan dari membuat organ palsu terutama ekstremitas atas dan bawah adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pengguna dan membantu menggantikan fungsi organ yang telah diamputasi sehingga pengguna tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan percaya diri dan mudah.
Tantangan lainnya yakni dari segi bahan atau material, berat tangan/ kaki palsu, dan faktor allignment atau kesesuaian bergerak pada track/ line nya tanpa ke kanan atau ke kiri. Material dari tangan palsu perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi gerak atau fleksibilitasnya dan berkaitan dengan berat/ weights dari material tersebut, jangan sampai dengan adanya prosthetics malah memperberat aktivitas pengguna dan menyebabkan cedera. Pada dasarnya berat prosthetics harus disesuaikan dengan organ asli manusia, tidak kurang dan tidak lebih. Permintaan industri pun sekarang lebih banyak mendesak untuk membuat tangan/ kaki palsu. Maka ini menjadi kesempatan para peneliti, pelajar, dan universitas untuk mengembangkan desain prosthetics dan orthotics yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi produk yang dapat dipasarkan melalui kerja sama dengan industri atau rumah sakit.
Tahapan dalam membuat tangan/ kaki palsu mulai dari merancang alat, memilih material, mengukur ukuran yang sesuai dengan pengguna, membuat prosthetics, pre post prosthetic (sebelum dipakaikan ke pengguna atau pasien) atau dianalogikan seperti uji coba fungsi alat, lalu yang terakhir bila uji fungsi berhasil baik dan laik pakai maka dapat diaplikasikan ke pengguna/ pasien. Instrumen ini dapat dikombinasikan dengan artificial intelligent untuk mengatur perintah dari tangan/ kaki palsu, bisa menggunakan sinyal EMG, pengenalan suara, train shoulder for moving prosthetic hand dengan menggabungkan ottobock hook dan hosmer hook.
Selain membantu orang berkebutuhan khusus dengan menyediakan instrumen yang berguna bagi mereka seperti kaki/ tangan palsu, kursi roda, dsb, maka kita juga perlu memperhatikan rehabilitasinya seperti komunitas untuk mereka. Dengan menggabungkan AI dengan prosthetic rehabilitation maka dapat membuat active video game antara pengguna kursi roda dan normal human, antara keduanya manakah yang lebih kuat atau lebih aktif dalam menjalankan misi video game, hal ini juga merupakan hasil penelitian Dr. Nasrul. Keresahan yang terjadi di lapangan dapat diimplementasikan menjadi ide atau gagasan untuk membantu sesama dengan berbekal keilmuan dan keahlian. Kemajuan teknologi dan ilmu yang terus berkembang dapat kita manfaatkan, seperti contoh dulu ketika ingin membuat prosthetic menggunakan 3D printing yang menghabiskan waktu hingga 2 minggu, sekarang dapat ditempuh dengan waktu hanya 2 jam menggunakan 3D Scanning untuk membentuk atau mencetak kaki/ tangan palsu.