Penelitian Mahasiswa Magister Teknik Biomedis dengan topik EFEKTIVITAS TERAPI FOTODINAMIK DAN OZON
UNTUK PENYEMBUHAN LUKA TERINFEKSI Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus PADA MENCIT. Penelitian ini dilakukan oleh Wahyu Intan Pertiwi, Str. Kep. Abstrak penelitian sebagai berikut.

Luka merupakan perubahan kontinuitas jaringan secara seluler dan anatomi, yang dapat terjadi pada kulit ataupun mukosa dan berespons pada proses penyembuhan luka. Pada penelitian ini terdapat 112 subjek telah dirandomisasi yang kemudian dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok terapi. Kelompok perlakuan 5 macam pemberian terapi dan kelompok kontrol sebanyak 2 macam pemberian terapi, dimana pada kelompok terapi dilakukan terapi laser merah, laser biru selama 60 detik dan terapi ozon selama 30 detik, dan juga terapi kombinasi laser merah & ozon, dan terapi kombinasi laser biru & ozon diberikan dosis penyinaran sebesar 3.5 J/cm2. Hasil pengamatan diketahui bahwa proses penyembuhan luka yang mendapatkan perlakuan terapi laser merah, laser biru selama 60 detik dan terapi ozon , dan juga terapi kombinasi laser merah & ozon, dan terapi kombinasi laser biru & ozon paparan didapatkan hasil yang baik hampir semua memiliki nilai signifikansi beda bermakna dibandingkan kelompok kontrol, yang berarti kelompok kontrol yang menggunakan laser merah, laser biru, ozon dan terapi kombinasi nya memiliki efektivitas terhadap penyembuhan luka yang di tinjau dari variabel uji histopatologi, uji limfosit, monosit, koloni bakteri, dan pengukuran panjang luka.Sedangkan untuk hasil yang paling efektif dalam penyembuhan luka menggunakan terapi laser biru yang di kombinasikan dengan ozon merupakan terapi paling efektif dalam penyembuhan luka sayat yangterinfeksi, di buktikan dengan uji One way Anova yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc terlihat dari hasil signifikan u03b1=0,05. Ditinjau dari haasil grafik rerata dari hasil terapi kombinasi laser biru dan ozon yang paling baik dibandingkan perlakuan yang lainnya ditinjau juga dari variabel uji histopatologi, uji limfosit, monosit, koloni bakteri, dan pengukuran panjang luka.