Pemateri: Ahmad Ilham Fanany Al Isyrofie, S.T., M.T.
Electronic Nose (E-Nose) Diharapakan dapat salah satu solusi untuk dapat mendeteksi penyakit gigi dan mulut secara non-invasive dengan keakuratan yang bagus. Cara kerja dari alat ini sama seperti hidung pada manusia hanya saja komponen yang menjadi pendeteksi dari pada sampel nafas pasien adalah sebuah larik sensor gas yang kemudian datanya di olah dan dapat mengklasifikasikan gigi yang sehat atau gigi yang gingivitis. Pada penelitian kali ini juga menggunakan 6 buah sensor yaitu TGS 2600, TGS 2602, TGS 2611, TGS 2620, TGS 2612 dan TGS826. Untuk pengujian validasi pada penelitian ini adalah k-fold cross validation.
Hasil dari penelitian ini dengan membandingkan 6 buah sensor untuk menguji sensitifitasnya menghasilkan sensor yang paling sensitive adalah sensor TGS 2611, dimana pada grafik yang di tunjukkan sampel nafas gingivitis di peroleh hasil respon sensor larik gas yang semakin meningkat sedangkan sampel nafas pada orang normal/sehat cenderung tidak terjadi perubahan tegangan yang signifikan dari larik sensor gas. Untuk jumlah sampel yang di gunakan yaitu total 90 sampel (45 sampel sehat dan 45 sampel gingivitis).
Poster dapat diunduh –> poster_TSM_2.pdf